Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW Bersikap pada Fakir Miskin dan Anak Yatim
Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW Bersikap pada Fakir Miskin dan Anak Yatim – Dengan pelajaran terbaik ini, semoga kita sebagai umatnya bisa menerapkan dan bersabar didalam menapaki ajaran dan sunah-sunahnya.
Dalam sejarah, Rasulullah SAW dikisahkan punya kedekatan hubungan dengan orang-orang miskin, termasuk anak-anak. Bahkan, ketika masuk ke dalam suatu majelis, Rasulullah SAW memilih duduk dalam kelompok orang-orang miskin.
Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barang siapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”
Suatu ketika, pada Hari Raya Idul Fitri, Rasulullah SAW seperti biasanya berkunjung ke rumah-rumah warga. Dalam kunjungannya itu, Rasulullah SAW melihat semua orang bahagia. Anak-anak bermain dengan mengenakan pakaian hari raya. Namun, tiba-tiba pandangan Rasulullah SAW tertuju pada seorang anak kecil yang sedang duduk bersedih.
Anak kecil ini memakai pakaian penuh tambalan dan sepatu rusak. Rasulullah SAW lalu bergegas menghampirinya. Melihat kedatangan Rasulullah SAW, anak kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis tersedu-sedu. Rasulullah SAW lantas meletakkan tangannya di atas kepala anak kecil itu dan dengan penuh kasih sayang, lalu bertanya,
“Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?”
Anak itu menjawab,
“Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakan bersama orang tuanya dengan bahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah SAW. Ia bertarung bersama Rasulullah SAW bahu-membahu dan kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?"
Mendengar cerita itu, seketika hati Rasulullah SAW diliputi kesedihan. Dengan penuh kasih sayang ia lalu membelai kepala anak kecil dan berkata,
"Anakku, hapuslah air matamu. Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu? Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu dan Aisyah menjadi ibumu? Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?"
Anak kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya. Namun, entah mengapa ia tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya sebagai tanda menerima tawaran Rasulullah SAW. Kemudian, anak kecil itu bergandengan tangan dengan Rasulullah SAW menuju ke rumah.
Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan anak kecil itu lalu dibersihkan. Ia kemudian diberi pakaian yang indah dan makanan, serta uang. Lalu ia diantar keluar agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya. Sikap Rasulullah SAW ini menunjukkan Islam sangat menonjolkan kepedulian sosial.
Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : "sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thabrani]
Demikianlah artikel mengenai Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW Bersikap pada Fakir Miskin dan Anak Yatim. Semoga kita semua bisa mencontoh sikap Rasulullah SAW diatas dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Amin...